Indonesia selaku Presidensi G20 2022 siap menghelat rangkaian agenda G20 sepanjang tahun ini. Sebuah kebanggaan bagi ICON+ dapat berkontribusi dalam rangkaian kegiatan G20. Salah satunya sebagai penyedia jaringan telekomunikasi dan informasi untuk mendukung beberapa agenda working group, yaitu Energy Transitions Working Group atau ETWG. ICON+ pun berada di garda terdepan dalam kegiatan yang juga diikuti secara online dari berbagai negara G20.
G20 atau Group of Twenty adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama—termasuk Indonesia dan Uni Eropa. Indonesia secara resmi ditetapkan sebagai Presidensi G20 2022 pada 31 Oktober 2021. Tepatnya, setelah serah terima presidensi dari Italia selaku Presidensi G20 2021.
Menuju puncak acara G20, yaitu KTT G20 ke-17 pada 15—16 November 2022 di Bali, Indonesia menyelenggarakan serangkaian kegiatan selama setahun penuh yang dimulai dari 1 Desember 2021. Rangkaian kegiatan di antaranya, pertemuan tingkat menteri, working groups, dan engagement groups.
Energy Transition Working Group (ETWG) merupakan salah satu agenda working groups yang diselenggarakan tiga kali sepanjang tahun 2022. ETWG-1 dilaksanakan di Yogyakarta (24 – 25 Maret), ETWG-2 di Labuan Bajo (22 – 24 Juni), dan ETWG-3 di Bali (30 Agustus – 2 September).
Untuk mendukung kegiatan tersebut—yang dilaksanakan secara hibrid, tentunya dibutuhkan jaringan telekomunikasi yang andal dengan koneksi stabil. Pada penyelenggaraan ETWG di Yogyakarta, ICON+ mendapat penugasan langsung dari Kementerian ESDM melalui PT PLN (Persero) untuk menyiapkan kebutuhan infrastruktur komunikasi selama pertemuan.
“Kami menyiapkan semuanya, mulai dari infrastruktur, sistem keamanan, technical support, hingga tim khusus yang standby di lapangan selama acara berlangsung. Kami kerahkan full team di sana,” jelas Vice President Electricity Information & Communication Technology Solution ICON+, Heni I Utari.
Salah satu bentuk persiapan ICON+ adalah melakukan perkuatan sistem jaringan. Selain jaringan utama, ICON+ juga menyiapkan jaringan back-up sebagai antisipasi jika terjadi gangguan pada jaringan utama.
Dari sisi keamanan, ICON+ melakukan perkuatan infrastruktur keamanan agar terlindungi dari serangan-serangan siber. Terkait keamanan, ICON+ juga memenuhi permintaan dari beberapa delegasi yang memerlukan treatment khusus.
Bangun Kepercayaan
Keberhasilan di Yogyakarta mengantarkan ICON+ pada event ETWG-2 di Labuan Bajo. Pengalaman pelanggan—dalam hal ini peserta konferensi maupun pihak penyelenggara adalah kuncinya. ICON+ berhasil menciptakan pengalaman positif selama kegiatan di Yogyakarta.
Hal ini, bahkan mendorong Kementerian ESDM untuk mengajukan permintaan khusus kepada Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) selaku host ETWG II di Labuan Bajo agar tetap menggunakan layanan ICON+.
Heni mengatakan, kepercayaan yang terbangun tak terlepas dari customer engagement yang telah dijalin ICON+ sejak jauh hari. Kepercayaan pelanggan juga didukung kualitas layanan jaringan ICON+ yang andal serta customer service yang ekselen dan melampaui ekspektasi pelanggan.
“Visi kami adalah bagaimana kami menyiapkan layanan yang melampaui ekspektasi pelanggan dan membangun customer engagement dengan pelanggan,” ujar Heni.
ICON+ memang telah menyiapkan jaringan internet tidak hanya di venue utama, tetapi juga di lokasi-lokasi kegiatan berlangsung dan di tempat- tempat para delegasi berada. Sebagai contoh, penyelenggaraan di Labuan Bajo, jaringan internet dan koneksi ICON+ harus bisa dinikmati bahkan sampai di Pulau Padar.
“Satu hal lagi, kami selalu siap dengan—kalau kami menyebutnya, ‘kantong doraemon’. Apa pun kebutuhan pelanggan, kami sudah siapkan semua di situ. Kami selalu siap untuk setiap kebutuhan pelanggan,” jelas Heni.
“Dengan memberikan experience yang berbeda kepada pelanggan melalui layanan berkualitas dan melebihi ekspektasi mereka yang diberikan secara konsisten, akan terbangun kepercayaan pelanggan sehingga mereka akan memberikan kebutuhannya kepada kami,” ungkap Heni.
Cepat dan Terukur
Semakin besar event, semakin besar pula tantangan yang harus dihadapi. Namun, hal itu tak sedikit pun menggoyahkan semangat ICONers. Tantangan yang ditemui hampir di setiap kegiatan adalah waktu yang terbatas untuk melakukan persiapan. Hanya tersedia 1 – 2 bulan untuk melakukan persiapan.
Yang sangat menantang adalah penyelenggaraan ETWG di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Manager Sales Electricity Telecommunication & Infrastruktur Solution ICON+, Wicoro Anggraeni mengatakan, hanya tersedia waktu sekitar 2 bulan untuk menyiapkan segala sesuatunya.
“Di Labuan Bajo, kami berhasil membuktikan bahwa dengan semangat ICONers, kami hadirkan layanan jaringan dan koneksi internet yang andal,” ujar ICONers yang akrab disapa Wich ini.
Manajer Operasional Pemeliharaan dan Asset ICON+ SBU Regional Bali dan Nusa Tenggara, Didik Nurjayadi menambahkan, kami membangun jaringan dan membuka posko kantor perwakilan khusus untuk melayani event di Labuhan Bajo. ICON+ Regional Bali dan Nusa Tenggara membawahi dua kantor perwakilan (KP), yaitu Nusa Tenggara Timur yang berada di Kupang dan Nusa Tenggara Barat di Lombok.
Selain infrastruktur, dukungan tim khusus dilakukan dengan mobilisasi personel untuk persiapan sampai dengan penyelenggaraan acara.
“Sebagai langkah pertama, sebelum mulai membangun di sana, kami membangun Tim Task Force terlebih dulu yang bersiaga di Labuan Bajo dan Bali. Kami petakan sesuai fungsi masing- masing, seperti administrasi, operasional, dan commissioning. Lebih dari 40 orang yang kami terjunkan di sana sehingga setiap tugas bisa diselenggarakan dengan baik,” jelas Didik.
Sebagai antisipasi jika terjadi gangguan, disiapkan pula jaringan antarpulau agar Labuan Bajo yang terletak di Pulau Flores terkoneksi dengan kepulauan terdekat, yaitu Pulau Bali dan Kupang di Pulau Timor.
Yang tak kalah penting adalah seluruh pekerjaan harus dilaksanakan dengan cepat dan terukur. Mulai dari pembangunan jaringan, pemasangan perangkat, gelaran kabel FO, hingga aktivasi.
Sinergi
Kunci keberhasilan ICON+ dalam menyediakan jaringan telekomunikasi yang andal adalah kolaborasi dan sinergi yang didukung kompetensi tim. Kolaborasi dan sinergi baik antar anggota tim—seperti tim sales, tim service excellence, dan tim teknis—maupun dengan stakeholder, seperti Kementerian ESDM dan PLN.
“Bentuk sinergi dan kolaborasi, misalnya saja dengan komunikasi. Semua hal harus dikomunikasikan bersama sejak awal, seperti kendala yang dihadapi, kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi, perizinan yang harus dilakukan, dan sebagainya,” jelas Wich.
Sinergi yang harmonis diawali dengan proses penyatuan visi dan misi. Tim yang terbentuk dari berbagai bidang dan kompetensi perlu menyatukan visi dan misi sehingga dapat seiring sejalan untuk mencapai satu tujuan yang sama. Dalam hal ini, terselenggaranya G20 secara hibrid dengan baik yang didukung jaringan andal dan stabil.
Kompetensi dan profesionalisme tim juga berperan penting dalam kesuksesan kegiatan. ICONers yang kompeten, sigap, dan terampil menjadi ujung tombak sekaligus corong perusahaan dalam mendistribusikan layanan ICON+ ke seluruh wilayah Indonesia. Tentunya, didorong pula oleh semangat dan totalitas dalam mendedikasikan dirinya bagi negeri.
“Saya sangat berterima kasih kepada teman-teman SBU yang sudah totalitas sangat tinggi, stand by 24 jam, sehingga semua berjalan sangat baik, tidak ada kendala,” ungkap Heni.
Citra Positif
Kemampuan ICON+ menyediakan layanan telematika yang andal menciptakan pengalaman positif dari pelanggan. Pengalaman positif akan menumbuhkan kepercayaan pelanggan kepada ICON+ sehingga pelanggan pun tidak ragu untuk memercayakan kebutuhan layanan ICT-nya kepada ICON+.
Terbukti, dengan kepercayaan yang telah diberikan penyelenggara ETWG kepada ICON+ untuk mendukung ETWG-1 berlanjut ke ETWG-2 dan ETWG-3. Seiring kepercayaan tersebut, terbentuk citra positif ICON+ sebagai pelaku industri ICT nasional.
Melalui kontribusi dalam penyelenggaraan serangkaian agenda Presidensi G20, ICON+ turut membangun citra baik Indonesia sebagai Presidensi G20 2022 di mata dunia.