Saat ini, digitalisasi tak lagi hanya sebuah tren. Akan tetapi, sebuah kebutuhan yang tak bisa dielakkan. Digitalisasi adalah sebuah keniscayaan yang dapat terwujud lewat transformasi. Maka, transformasi pun menjadi langkah PLN Icon Plus untuk menghadapi tantangan digitalisasi sekaligus menjadi ujung tombak digitalisasi PLN Group.
Gelombang transformasi tengah berlangsung di PLN Group. Seluruh lini bisnis PLN bergerak, bertransformasi, menuju digitalisasi. Mulai dari pembangkitan, transmisi, distribusi, hingga pengadaan dan pembiayaan. Transformasi hulu sampai ke hilir berlangsung secara masif di tubuh PLN sejak awal 2020 lalu.
Salah satu milestone dalam transformasi tersebut adalah dibentuknya holding dan subholding di tubuh PLN Group. Dari 4 Subholding PLN, PLN Icon Plus menjadi Subholding Beyond kWh yang berperan strategis dalam membangun lini bisnis PLN di luar ketenagalistrikan yang akan meningkatkan valuasi aset-aset strategis PLN.
Sebagai BUMN dengan aset terbesar—yang menyentuh angka Rp1.600 triliun, PLN memiliki potensi Beyond kWh yang sangat besar. Potensi inilah yang dikelola PLN Icon Plus melalui utilisasi aset-aset strategis secara optimal untuk peningkatan bisnis connectivity maupun pengembangan portofolio bisnis baru.
Transformasi subholding ini membawa perubahan besar bagi PLN Icon Plus. Bukan sekadar perubahan nama dan logo, transformasi juga membawa perubahan pada bisnis dan, tentunya proses bisnis PLN Icon Plus.
Dari sebelumnya bernama ICON+ yang dikenal sebagai connectivity provider—penyedia jaringan yang andal, kini menjadi Subholding PLN Icon Plus yang fokus pada bisnis beyond connectivity sekaligus digital solutions.
Fokus
Transformasi bisnis PLN Icon Plus fokus pada empat segmen bisnis. Pertama, yang menjadi prioritas PLN Icon Plus adalah Segmen PLN. Pada segmen ini, PLN Icon Plus fokus pada men-deliver value.
PLN menjadi segmen potensial dengan kebutuhan transformasi digital yang besar dan signifikan karena mencakup bisnis PLN secara end to end, dari hulu sampai ke hilir.
“Pada segmen PLN, sebelumnya kami hanya mengeksekusi, mengerjakan perintah by order. Kini, kami bertransformasi menjadi solution developer untuk memberikan value bagi PLN,” jelas Direktur Utama PLN Icon Plus Ari Rahmat Indra Cahyadi.
Di antara potensi baru yang bisa dikelola adalah solusi untuk security services. Security menjadi perhatian besar bagi PLN karena peran strategis PLN sebagai industri vital dan aset data pelanggan yang harus dikelola, dilindungi, serta disiapkan mitigasi risikonya.
Kedua, Segmen Publik yang merupakan pasar dari bisnis eksisting PLN Icon Plus, yaitu connectivity. Meskipun telah berpredikat sebagai best player di segmen ini, sangat penting bagi PLN Icon Plus untuk mentransformasi bisnis ini.
“Sebagai pondasi core business PLN Icon Plus, connectivity harus dipertahankan dan ditingkatkan. PLN Icon Plus harus lead the market of connectivity. Caranya, dengan membangun digital solutions yang akan menciptakan nilai tambah dari connectivity,” ujar Dirut yang akrab disapa Ari ini.
Selain value added, solusi digital juga dapat menguatkan ikatan dengan pelanggan sekaligus memenuhi kebutuhan pasar di era digital.
“Kalau bicara solution, kita—people adalah part of solution. Pelanggan itu memilih layanan bukan hanya karena SLA (Service Level Agreement)-nya tinggi, tetapi juga karena people-nya bisa meyakinkan pelanggan dan bisa dipercaya. Karena itu, harus dibangun kapabilitas people-nya (people capability), yakni kapabilitas kita dalam membuat solusi dan menyelesaikan permasalahan dengan melahirkan suatu inovasi bisnis,” papar Ari.
Ketiga, Segmen Retail. Transformasi segmen ini adalah dengan menghadirkan layanan internet fix broadband yang andal, terjangkau bagi masyarakat, dan menjangkau masyarakat hingga ke daerah pelosok, yaitu ICONNET.
Pada 2022, konektivitas retail tumbuh signifikan, yaitu menyentuh angka lebih dari 400 ribu dari 100 ribuan di tahun sebelumnya dengan jumlah homepassed mencapai 1 juta. Layanan ini akan dikembangkan lebih masif dan ekspansif lagi di 2023 dengan target homepassed mencapai tiga kali lipat dibandingkan capaian di akhir 2022.
Dari aspek layanan, target berupa peningkatan layanan gangguan dengan meningkatkan kecepatan respon contact center dan aktivasi serta menurunkan durasi penanganan gangguan—dari 3 hari menjadi 1 hari. Untuk itu, dilakukan transformasi terhadap keseluruhan layanan, mulai dari branding, positioning, kualitas, hingga digitalisasi ICONNET.
“Ini adalah satu komitmen layanan harus kami jaga dan kami bangun sejak awal, mulai dari planning, pemilihan cluster, perencanaan serpo, dan aspek lainnya. Semua ini harus diintegrasikan supaya terbentuk satu komitmen kualitas yang harus kami jaga sehingga kami bisa melakukan lompatan besar dan mencapai pertumbuhan pendapatan sampai 150%,” ujar Ari optimis.
Kemudian, segmen bisnis keempat adalah Segmen Electricity Related Business. Pertumbuhan bisnis ini didorong pula oleh tren lifestyle yang berkembang. Di antaranya, tren green energy yang juga menjadi program transisi energi di PLN Group.
Saat ini, PLN Icon Plus tengah mengembangkan PV Rooftop dan ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle– ev). Keduanya memiliki peluang bisnis yang potensial. Meskipun permintaan pasar belum terlalu tampak dan belum memiki model bisnis, hasil riset menunjukkan adanya potensi pertumbuhan dari pasar ev.
“Kami harus bergerak cepat, meraih potensi pasar, untuk bisa memimpin sektor bisnis ev, meskipun belum memiliki pakem bisnis. Justru, di sinilah kita bisa bebas berinovasi untuk menciptakan model bisnis,” ujar Ari.
“Jika diibaratkan, pergi ke toko buku untuk mencari buku panduan ‘Sukses Berbisnis EV’, maka tidak akan ketemu. Justru, kami lah yang menyusun buku tersebut. Ini adalah kesempatan untuk menciptakan inovasi. Dengan inovasi, kami maju, dan meraih market-nya,” ungkap Ari.
Selain menyediakan green solutions, pada segmen bisnis ini, PLN Icon Plus juga sudah mengembangkan solusi-solusi digital yang menjadi portofolio bisnis baru lainnya. Di antaranya, marketplace, financial services, electrifying lifestyle, electrifying agriculture, dan smart village/city/building.
Krusial
Transformasi pada 4 segmen bisnis tentunya membutuhkan strategi jitu agar perusahaan dapat bertumbuh secara eksponensial. Karenanya, tahun 2023 akan menjadi tahun krusial bagi PLN Icon Plus untuk membangun pondasi bisnis Subholding Beyond kWh yang akan mendorong exponensial growth.
Ari optimis, PLN Icon Plus bisa meraih peluang tersebut dengan nilai keunggulan yang dimilikinya. Dalam hal ini, PLN Icon Plus memiliki hak pemanfaatan RoW yang merupakan aset strategis PLN, berupa tiang- tiang PLN.
Keunggulan berikutnya adalah database pelanggan PLN yang bisa dioptimalkan untuk pengembangan electricity related business, seperti untuk pengelolaan PLN Mobile. Melalui PLN Mobile, PLN Icon Plus dapat menciptakan bisnis-bisnis baru dari transaksi yang berjalan di platform tersebut.
Dengan seluruh peluang bisnis dan strategi bisnis Beyond kWh yang telah diimplementasikan, PLN Icon Plus sebagai Subholding Beyond kWh digadang menjadi future revenue generator bagi PLN. Ke depan, transformasi beyond kWh akan turut berkontribusi terhadap perwujudan digitalisasi di Indonesia. (*)