RUBRIK

Utility Digital Transformation ICON+

SMOC berperan sebagai pusat kendali smart meter. Proses monitoring, evaluasi, hingga pemantauan pemakaian energi listrik melalui smart meter secara realtime kini terpusat di SMOC.

 

Peresmian Smart Meter Operation Center (SMOC) pada 25 Agustus 2021, membawa PT PLN (Persero) selangkah lebih dekat mewujudkan Advanced Metering Infrastrucutre (AMI). Didukung oleh ICON+, entitas anak perusahaan PLN yang bergerak di bidang ICT, SMOC menjadi pusat operasi dan kendali smart meter, mulai dari monitoring, evaluasi, hingga pemantauan pemakaian energi listrik secara realtime.

Terletak di kantor ICON+ Mampang, Jakarta Selatan, SMOC diresmikan oleh Bob Saril, Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PT PLN (Persero). Dalam peresmian tersebut, Bob mengapresiasi jajaran direksi ICON+ dan tim implementasi uji coba atas usaha yang dilakukan selama membangun SMOC.

“SMOC infrastruktur ini menjadi salah satu kunci transformasi PLN, baik secara strategy goal maupun strategy enabler yang mendukung beberapa breakthrough program lainnya. Di samping mendukung proses bisnis smart meter, juga bisa mendukung proses bisnis lainnya,” ujar Bob Saril.

Direktur Utama ICON+ Yuddy Setyo Wicaksono mengatakan, SMOC merupakan terobosan besar. Monitoring, evaluasi, dan analisis pemakaian energi pelanggan yang sebelumnya terpisah dan berada di Unit Induk Wilayah dan Unit Induk Distribusi PLN, kini terpusat di SMOC. SMOC menjadi pusat operasi dan kendali smart meter secara nasional.

“Saat ini ada 300 ribu pelanggan yang dimonitor melalui SMOC. Dalam waktu dekat akan ditingkatkan menjadi 1 juta kapasitas pelanggan smart meter,” terang Yuddy.

 

 

Pendukung Utama Transformasi Digital

Peran SMOC dalam mengakselarasi terwujudnya AMI dijelaskan lebih detail oleh Ignatius Rendroyoko, Direktur Electricity and Wholesale Business ICON+. Yoko mengatakan, AMI menjadi salah satu pilar penting bagi perusahaan listrik. Saat ini perusahaan-perusahaan listrik dunia tengah bertransformasi menjadi perusahaan listrik berbasis digital. Transformasi ini artinya seluruh data harus bisa dikonversi ke digital, ditransmisikan, dikumpulkan kemudian dianalisis menjadi aktivitas data analitis.

“Hadirnya SMOC menjadi bagian dari upaya besar untuk mewujudkan AMI, satu dari 24 breakthrough program dalam transformasi digital PLN,” ucap Yoko.

Sebagai anak perusahaan yang bergerak di bidang ICT, lanjut Yoko, ICON+ yang memiliki keandalan dalam hal teknologi, komunikasi dan informasi dipercaya untuk membantu mendigitalisasikan proses bisnis PLN. Setidaknya ICON+ berperan penting dalam 17 dari 24 breakthrough transformasi PLN.

SMOC sendiri menurut Yoko merupakan kelanjutan dari program yang telah dirintis, disediakan, dan dikelola oleh ICON+ kepada PLN. Program tersebut adalah Automatic Meter Reading (AMR), layanan untuk mengukur dan mengolah data transaksi kelistrikan pelanggan.

Melalui AMR pengukuran dan pengolahan data transaksi listrik pelanggan dilakukan secara otomatis. Layanan yang dihadirkan ICON+ kepada PLN sejak 2016 lalu ini kini dilengkapi dengan control center, yakni SMOC. Pusat kendali ini juga menjadi cara ICON+ menjawab tantangan keberhasilan pengukuran 100 persen yang diharapkan oleh PLN.

“SMOC hadir untuk pengukuran lebih lengkap, kontinu, dan andal. Melalui teknologi yang dimiliki ICON+, pemakaian listrik pelanggan dapat diukur per hari, per jam, bahkan 15 menit pun bisa,” terang Yoko.

Lebih jauh Yoko menjelaskan, SMOC juga menjadi revenue assurance bagi PLN. Dengan pengukuran pemakaian listrik yang lebih cepat, terstruktur, serta transparan akan memberi jaminan kepastian pada revenue perusahaan.

Jaminan kepastian revenue perusahaan juga diperoleh dengan kemampuan SMOC dalam mendeteksi pelanggaran oleh pelanggan. SMOC mampu mendeteksi pemakaian listrik yang dilakukan secara tidak sah oleh pelanggan. Hal ini sangat memungkinkan karena teknologi yang dihadirkan ICON+ dapat mengukur pemakaian listrik secara lengkap, mulai dari tegangan, arus, frekuensi, sudut fase, hingga gelombang.

“Pemakaian listrik itu biasanya memiliki pola. Jadi, kalau ada gelombang tiba-tiba pada jam tertentu, itu semua dapat diketahui. Inilah revenue assurance, yang menjamin pendapatan PLN lebih baik,” jelas Yoko.

Nilai Tambah Bagi Pelanggan

Hadirnya SMOC tentu saja tidak hanya memberi dampak positif dalam mendukung proses bisnis PLN. Lebih dari itu, SMOC juga memberi nilai tambah bagi pelanggan. Dengan tersedianya data lengkap dan profil beban pemakaian, ditambah seluruh prosesnya dilakukan secara otomatis tanpa human touch, keseluruhan data yang diterima pelanggan sangat transparan.

Plt VP Electricity Digital ICON+ Antonius Padeda menjelaskan, pelanggan memperoleh manfaat dari tingkat akurasi pembacaaan meter yang terpantau setiap hari. Segala hal yang berhubungan dengan proses operasional smart meter pelanggan akan semakin mudah dipantau di SMOC. Kemungkinan terjadinya anomali dan kegagalan baca meter yang terjadi pada meter konvensional tidak terjadi lagi.

“Value added lainnya adalah jaminan layanan yang diberikan PLN melalui sistem SMOC ini mampu mencegah terjadinya penurunan power quality energi listrik yang disuplai PLN kepada pelanggan,” jelas Antonius.

Antonius menambahkan, di samping mendukung proses bisnis smart meter transaksi listrik pelanggan, SMOC juga berfungsi sebagai pusat kendali dalam memonitor, mengevaluasi, dan menganalisis meter untuk transaksi di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Tak berhenti sampai di situ saja, SMOC juga berfungsi sebagai pusat monitoring losses online dari meter yang terpasang di jaringan transmisi maupun distribusi PLN.

 

iQuiz 12 – 2022
close slider

iQuiz 12 - 2022

PLN Icon Plus hadirkan layanan I-WIN untuk memenuhi kebutuhan pelanggan terhadap layanan manage service wi-fi. Layanan I-WIN merupakan solusi terbaik yang disediakan dalam bentuk …